Layaknya makanan pembuka, film dibuka dengan ringan. Saksikan betapa ringannya keluarga Ki menghadapi kemiskinan. Mereka cuma bisa menelpon dekat WC, karena di tempat itulah mereka bisa menyadap sinyal wifi dari kafe di lantai atas. Lihat juga bagaimana sang ayah menyarankan jendela dibuka saja, biar bisa dapat foging gratisan. Sesak campur kocak melihatnya.
Keluarga ini hidup di bawah garis kemiskinan dalam arti sebenarnya, karena benar-benar hidup di lantai bawah, di mana mereka bisa melihat kaki-kaki manusia lain yang hidup di atas mereka. Sedikit aroma kritik sosial diselipkan lewat pigura foto sang Ibu yang ternyata mantan atlet berprestasi, lengkap dengan medali.
Plot selanjutnya sutradara Bong Joon-ho dan partner menulis skenario Kim Dae-hwan mulai meramu kisah gembel ala film heist seperti Italian Job dan Ocean’ss Eleven. Keluarga Ki mulai memaksa roda takdir berputar, rasa lapar membuat mereka bisa kreatif dalam taraf kurang ajar. Hingga mereka sekeluarga bisa menginvasi rumah keluarga Park yang kaya raya.
Sisanya adalah film yang tak bisa dinikmati sambil santai mengunyah popcorn, apalagi sambil ngutak-ngatik handphone, karena kita akan terpaku terus menonton. Liukan plot yang tak terduga tapi masuk logika sungguh bikin deg-degan. Gugatan-gugatan yang tampil dalam guratan wajah para pemerannya sungguh mengesankan. Dialog-dialog yang paling lucu pun terasa menohok karena ada kelas sosial yang bicara di sana.
Biasanya film festival (Parasite menang Palme d’Or di Film Festival Canes) adalah film rumit yang bukan selera awam kayak gue. Tapi film ini sangat membumi, sangat nyata, yang saking nyatanya bisa membuat rasa tak nyaman saat lampu bioskop sudah dinyalakan. Yang belum sempet nonton, coba luangkan waktu, dan jika sedang menonton selamat menyeruput kopi hitam panas tanpa gula, bersiaplah ditendang di hati dan kepala!
Catatatan redaksi: Palem Emas (bahasa Prancis: Palme d’Or) adalah hadiah tertinggi yang diberikan kepada sebuah film pada Festival Film Cannes dan disampaikan kepada sutradara film terbaik kompetisi utama. Penghargaan ini diperkenalkan pada tahun 1955 oleh panitia penyelenggara festival. Palme d’Or secara luas dianggap sebagai salah satu penghargaan prestisius dalam industri film.
Biodata singkat:
Hidayatullah (@buayadayat) adalah pekerja iklan, pemenang Falconscripthunt untuk novelnya yang berjudul Catatan Harian Para Pembohong.
Discussion about this post